Budaya Gemar Mager
- wonderbrain123
- Oct 23, 2018
- 2 min read

Mager merupakan istilah yang sering digunakan para remaja saat ini untuk mewakili keadaan dimana seseorang malas untuk melakukan kegiatan. Mager sendiri merupakan kependekan dari malas gerak. Keadaan malas gerak ini dapat terjadi dikarenakan beberapa hal, seperti lelah, tidak suka akan suatu kegiatan, tidak ada semangat atau motivasi untuk melakukan kegiatan, bosan atau jenuh, dan pada dasarnya memang malas.
Namun selain beberapa hal tersebut, semakin berkembang pesatnya teknologi ternyata secara tidak langsung dapat menciptakan keadaan mager.
Lahir dari akbiat perkembangan teknologi
Teknologi yang berkembang pesat saat ini telah menciptakan berbagai macam alat yang dapat memudahkan segala kegiatan menjadi lebih efektif dan efisien, namun dengan teknologi seperti inilah yang memicu masyarakat, terutama para remaja untuk bermalas-malasan, bahkan paling fatal mampu mengorbankan hal yang paling penting dalam skala prioritas sehar-hari.
Misalnya, saat ini berbagai aplikasi smartphone semakin banyak bermunculan dan diminati oleh para penggunanya, sebut saja game online, youtube, dan aplikasi media sosial, seperti facebook, twitter, instagram, dan lain-lain. Tahukah kalian, melalui apilkasi-aplikasi inilah, keadaan mager terlahir, bagaimana bisa?
Aplikasi-aplikasi online dapat diibaratkan sebagai candu bagi para penggunanya. Seringakali orang keasikan bermain game, menonton video di youtube, update di media sosial, hingga lupa, bahkan hingga rela mengesampingkan skala prioritas mereka. Singkatnya saking asiknya dengan aplikasi smartphone mereka jadi malas untuk mengerjakan kegiatan yang lain.
Dampak
Pecandu aplikasi smartphone mayoritas berasal dari kalangan remaja, realitanya banyak dari mereka yang rela bermalas-malasan demi mengonsumsi aplikasi samrtphone mereka. Tidak sekali atau dua kali, bahkan berkali-kali, hingga akhirnya menjadi sebuah kebiasaan yang sulit untuk ditinggalkan. Padahal mereka perlu makan, perlu mandi, perlu mengerjakan tugas mereka, perlu berakivitas, perlu berinteraksi dengan lingkungan luar, agar tidak menjadi pribadi individualis.
Namun seringkali kita melihat atau membaca berita mengenai kasus kematian salah satu pengguna game online akibat bermain berjam-jam tanpa melakukan aktivitas apapun selain bermain game online, inilah salah satu dampak yang paling fatal akibat dari mager yang terlahir dari kemajuan teknologi.
Solusi
Dengan membatasi penggunaan smartphone dan mencoba memotivasi diri untuk selalu melakukan kegiatan yang bermanfaat dapat mengurangi kebiasaan malas gerak alias mager. Misalnya menggunakan smartphone hanya di malam hari, ketika segala kegiatan sudah selesai dikerjakan, mengikuti organisasi atau bimbingan belajar, dan lain-lain.
Jadi, ayo para generasi masa kini minimalisir kebiasaan mager dengan kegiatan yang lebih bermanfaat, jangan biarkan “mager” mengambil alih duniamu.
Rizqy Rhama Zuniar Maharani
Comments